Rabu, 19 Januari 2011

Bakti pada orangtua

disaat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu
maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku

disaat daku menumpahkan kuah sayuran di bajuku
disaat daku tidak lagi mengingat cara mengikat tali sepatu
ingat saat-saat daku mengajarimu,
membimbingmu untuk melakukannya


disaat daku dengan pikunya mengulang
terus menerus ucapan yang membosankanmu
bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku.
disaat masih kecil, daku terus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah daku ceritakan ribuan kali
hingga dirimu terbuai dalam mimpi

disaat daku membutuhkanmu untuk memandikanku
janganlah menyalahkanku, ingatlah dimasa kecilmu
bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi

disaat daku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern
janganlah menertawakanku
renungkanlah bagaimana daku dengan sabarnya menjawab
setiap "mengapa" yang engkau ajukan disaat itu

disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan
ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku.
bagaikan dimasa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk berlajar berjalan

disaat daku melupakan topik pembicaraan kita
berilah sidikit waktu padaku untuk mengingatnya
sebenarnya, topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada disisiku untuk mendengarkanku, daku telah bahagia

disaat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih.
maklumilah diriku, dukunglah daku
bagaikan daku terhadapmu
disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan

dulu daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini
kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku
berilah daku cinta kasih dan kesabaran
daku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur
di dalam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga untukmu

walaupun seseorang telah melakukan beribu-ribu kebajikan, tetapi tidak melakukan bakti kepada Ibu dan Ayah. kebajikannya hanya sia-sia belaka.

newera

Tidak ada komentar:

Posting Komentar